Masjid Al-Aqsha (Arab: المسجد
الاقصى , Al-Masjid
Al-Aqsa, arti harfiah: “masjid terjauh”) adalah salah satu bangunan yang
menjadi bagian dari kompleks bangunan suci di Kota Lama Yerusalem (Yerusalem
Timur) yang dikenal dengan nama Al-Haram asy-Syarif bagi umat Islam dan dengan
nama Har Ha-Bayit (Bukit Baitallah atau Temple Mount) bagi umat Yahudi dan
Nasrani.
Literatur Muslim (Al-Qur’an nul karim ) menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW
diangkat ke Sidratul Muntaha dari lokasi ini pada tahun 621 Masehi, menjadikan
masjid ini sebagai tempat suci di Islam (lihat Isra’ Mi’raj.) Masjid Al-Aqsha yang dulunya dikenal sebagai Baitul Maqdis, merupakan kiblat
shalat umat Islam yang pertama sebelum dipindahkan ke Ka’bah di dalam Masjidil
Haram. Umat Muslim berkiblat ke Baitul Maqdis selama Nabi Muhammad SAW
mengajarkan Islam di Mekkah (13 tahun) hingga 17 bulan setelah hijrah ke
Medinah. Setelah itu kiblat shalat adalah Ka’bah di dalam Masjidil Haram,
Mekkah hingga sekarang.
Masjid Al-Aqsha saat ini adalah masjid yang dibangun secara permanen oleh
Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Kekhalifahan Umayyah (Dinasti Bani Umayyah)
pada tahun 66 H dan selesai tahun 73 H. Agak berbeda dengan pengertian Masjid
Al-Aqsha pada peristiwa Isra’ Mi’raj (Q.S. Al Israa’:1) yaitu meliputi seluruh
kawasan Al-Haram asy-Syarif.
Pembakaran Masjid Al-Aqsha pada tanggal 21 Agustus 1969 telah mendorong
berdirinya Organisasi Konferensi Islam yang saat ini beranggotakan 57 negara.
Pembakaran tersebut juga menyebabkan sebuah mimbar kuno yang bernama
“Shalahuddin Al-Ayyubi” terbakar habis. Dinasti Bani Hasyim, penguasa Kerajaan
Yordania telah menggantinya dengan mimbar buatan Jepara, Indonesia. Keluarga
Bani Hasyim, yang masih bertalian darah dengan Nabi Muhammad SAW menurut
tradisi merupakan keluarga yang bertanggungjawab memelihara tempat-tempat suci
Islam di kawasan tersebut.
Dalam perkembangannya hingga saat ini Masjid al-Aqsha terancam hilang. Masjid
yang memiliki nilai sejarah yang begitu luar biasa ini, sepertinya sudah mulai
dikaburkan oleh zionis Yahudi sehingga umat Islam tidak tahu lagi mana masjid
al-Aqsha yang asli atau tidak.
Jika salah seorang diantara kita membawa gambar diatas yang berwarna keemasan
kemudian berkeliling kepada ribuan murid-murid sekolah di Arab. Pasti sebagian
besar dari mereka tidak tahu nama gambar tersebut. Yang benar gambar tersebut
adalah masjid As Shakhrah مسجد
قبة الصخرة (The Dome of The Rock)
dan bukan masjid Al-Aqsha.. tp letaknya emang berdekatan dengan masjid al-Aqsha
yang asli.
Di sejumlah surat kabar, koran, mata uang kertas ataupun logam juga di beberapa
bingkisan hadiah dan majalah ataupun buku-buku yang berkaitan dengan al-Quds
selalu terpampang gambar Masjid Qubbah Sakhra.
Masjid Al-Aqsha telah hilang ditelan bumi bersama qubbahnya. Jika bangsa Yahudi
ingin menghancurkan kedua masjid tersebut secara bersamaan, mereka hanya akan
berbicara tentang penghancuran Masjid Al-Aqsha saja dan membiarkan masjid
Qubbah Sakhra bagi bangsa Arab dan kaum muslimin. Sementara lorong-lorong di
bawah al-Aqsha yang dibuat zionis Yahudi siap meruntuhkannya. Apalagi kalau
Israel membuat guncangan atau gempa bumi buatan sebagai bagian dari rencana
Israel menghancurkan Al-Aqsha.
Al-Quds yang ada dalam ingatan kebanyakan orang disimbolisasikan dengan Qubbah
Sakhra bukan lagi al-Aqsha. Sementara Qubbah Sakhra masih ada, belum hancur.
Sementara al-Aqsha tidak dikenal oleh kebanyakan generasi saat ini.
Hingga para syaikh kita, semoga Allah mensucikan mereka dan tentu dengan niat
yang baik dari mereka berkata, semua areal al-Haram adalah al-Aqsha. Dengan
perkataan itu para ulama itu ingin menegaskan bahwa semua tempat di sana adalah
al-Haram. Namun mereka lupa perkataan tersebut juga menguntungkan Israel.
Secara tidak langsung Israel juga suka dengan perkataan itu.
Jika al-Quds dengan al-Aqshanya yang sudah hilang, Bagaimana mungkin umat Islam
dapat membebaskan kota al-Quds, sementara sebagian besar mereka tidak
mengetahui letak-letaknya bahkan gambarnya tidak kenal ?. Bagaimana mungkin
umat Islam dapat membebaskan al-Aqsha sementara mereka tidak tahu bagaimana
bentuknya ?. Apalagi tidak mengetahui sejauh mana bahaya yang mengancamnya .
Bagaimana mungkin umat ini mau menyelematkan al-Quds dari penjajahan, sementara
tiap hari al-Quds dirampas Israel, tanahnya dibangun permukiman dan penduduknya
diusir dari sana, dan kita hanya diam saja ?
Sebagian kaum muslimin membawa paspor Israel secara terpaksa atau suka rela.
Sebagian mereka tenggelam dalam utang-piutang karena tak dapat membayar pajak
Israel. Atau sebagian mereka membangun rumahnya setelah mendapatkan persetujuan
dari Israel. Mereka hanya boleh menempati tanpa memiliki.
Bagaimana bisa sebagian uang bangsa Arab justru dipakai Israel untuk membiayai
perang al-Quds. Kita juga menemukan bangsa Arab membelanjakan milyaran dollar
uangnya untuk urusan yang tidak ada gunanya, hanya untuk membiayai para pemain
bola, teman dekat, anak-anak, pesawat terbang, kapal pesiar ? tetapi tidak
sepeser pun digunakan untuk menyelamatkan kota Al-Haram Al-Quds terjajah, atau
sekedar memperlama masa tinggal bangsa Arab di sana.
Jika dunia berkonspirasi terhadap kita, maka setengah konspirasi itu oleh sebab
kita sendiri. Di antara kewajiban kita hari ini adalah mengingatkan siapa saja
yang melupakan kota agama Al-Quds. sebagaimana Makkah dan Madinah di Saudi.
Sebab meremehkan masalah al-Quds sama saja dengan melepaskan kerudung dari
kepala ibu kita. Kita serahkan masalah al-Quds kepada bangsa asing untuk
melakukan apa yang mereka mau. Kesucian dan kehormatan tidak bisa dibagi dengan
yang lain. Kita suka melihat orang menangis di depan Ka’bah. Tapi diam seribu
bahasa ketika melihat al-Quds. Air mata sudah kering. Tidak ada yang mengetahui
kecuali Allah dan pemilik hati tersebut. siapa diantara mereka yang jujur dan
siapa yang melakukanya dengan ria.
Masjid Al-Aqsha tidak perlu pada air mata, juga tidak pelu pada suara keras
dalam setiap demo dan aksi. Kewajiban kita hanya mengingatkan generasi ini.
Minimal mereka dapat membedakan dua masjid tersebut. Sebelum kami minta mereka
untuk berjihad. Mereka belum tahu kisah perjuangan al-Quds dari A hingga Z.
No comments:
Post a Comment
Setelah membaca silahkan tinggalkan komentar demi kemajuan bersama
Oke gan.....